Teori Belajar Behavioristik

 

Teori Belajar Behavioristik


sumber: nesabamedia.com

Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan sebuah tingkah laku akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dikatakan belajar apabila telah mengalami perubahan perilaku pada dirinya. Menurut teori ini, yang terpenting adalah masukan (input) yang berupa stimulus dan keluaran (output) yang berupa respon. Stimulus merupakan apa saja yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk membantu proses belajar siswa. Sedangkan respon merupakan reaksi/tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru. Aplikasi teori behavioristik dalam pembelajaran lebih mementingkan pengaruh lingkungan, mementingkan bagian-bagian, mementingkan peranan reaksi, mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus-respon, mementingkan kemampuan yang telah terbentuk sebelumnya. 

Teori belajar behavioristik pada mulanya banyak diterapkan dalam proses kegiatan belajar dan pembelajaran di dalam kelas. Namun, setelah berkembangnya teori belajar lainnya, banyak masyarakat yang tertarik menggunakan teori belajar lainnya dalam proses pembelajaran. 

Ciri-ciri Teori Behavioristik 

  1. bersifat mekanistik
  2. menekankan peranan lingkungan
  3. mementingkan pembentukan reaksi atau respon
  4. mementingkan latihan
  5. mementingkan mekanisme belajar
  6. mementingkan peranan kemampuan
  7. hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan.

Macam-macam Teori Belajar Behavioristik

1. Aliran Koneksionisme. 

Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dengan respon.


2. Teori Classic Conditioning.

Menurut Ivan Petrovich Pavlov, individu dapat dikendalikan dengan cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. 


Aplikasi Pembelajaran Behavioristik

Aplikasi pembelajaran behavioristik dalam pembelajaran, dilihat ketika terjadi perubahan tingkah laku pada peserta didik itu sendiri. Pembelajaran behavioristik mengacu pada dua hal, yakni stimulus dan respon. Guru memberikan dorongan (stimulus) berupa soal-soal, tugas, maupun pertanyaan. Kemudian siswa merespon dengan jawaban atau perubahan.


Prinsip Umum Behavioristik dalam Pembelajaran

  1. perubahan tingkah laku
  2. adanya stimulus dan respon
  3. reinsforsmen

Memahami Gaya Belajar Siswa

 Memahami Gaya Belajar Siswa

Sumber Gambar: freepik.com


Gaya belajar merupakan cara seseorang dalam menyerap pengetahuan, mengatur, serta mengolah informasi atau pengetahuan yang didapat. Dalam mengikuti sebuah proses pembelajaran, setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain, sehingga guru dituntut untuk mengetahui gaya belajar siswanya supaya pembelajaran dapat berjalan secara efektif.

Gaya belajar dari siswa dapat diamati dari kecerdasan yang mereka miliki dan setiap siswa memiliki kecerdasan masing-masing yang lebih dominan. Menurut para pakar hanya sekitar 30% siswa yang berhasil dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas dikarenakan mereka memiliki gaya belajar yang sesuai dengan gaya mengajar yang diterapkan oleh guru. Sedangkan sisanya sebanyak 70% mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena memiliki gaya belajar yang tidak sesuai. Dengan kata lain sebanyak 70% siswa tidak terakomodasi oleh gaya mengajar guru di dalam kelas.

Ketidaktahuan guru terhadap gaya belajar yang dimiliki siswa menyebabkan penurunan prestasi bagi siswa yang diajarnya. Sehingga, seorang guru dituntut mampu mengetahui dan memahami gaya belajar yang dimiliki oleh siswanya sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih mudah.


Macam Macam Gaya Belajar

Secara umum gaya belajar pada manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. 

1. Gaya belajar visual

Gaya belajar visual merupakan gaya belajar dengan cara mengamati objek. Gaya belajar ini dipengaruhi oleh indera penglihatan.

Ciri-ciri orang yang memiliki jenis gaya belajar visual antara lain:

  • Menyukai kerapian 
  • Berbicara dengan tempo yang cenderung cepat
  • Biasa membuat perencanaan jangka panjang
  • Teliti sampai ke hal-hal yang sifatnya detail
  • Mementingkan penampilan berpakaian
  • Cenderung mengingat hal yang dilihat daripada yang didengar
  • Mengingat sesuatu dengan penggambaran
  • Tidak mudah terganggu dengan keributan
  • Pembaca yang cepat
  • Cenderung menyukai membaca sendiri daripada dibacakan oleh orang lain
  • Tidak mudah yakin terhadap setiap masalah sebelum merasa pasti
  • Lebih suka melakukan demonstrasi daripada melakukan pidato
  • Lebih menyukai seni dibandingkan dengan musik
  • Sering mengetahui apa yang seharusnya dikatakan tetapi mengalami kebingungan dalam menyusun kata-kata

2. Gaya belajar auditorial

Gaya belajar auditorial merupakan gaya belajar dengan cara mendengar. Seseorang yang memiliki gaya belajar auditorial lebih dominan dalam menggunakan indera pendengaran dibandingkan dengan indera penglihatan.

Ciri-ciri seseorang dengan jenis gaya belajar auditorial antara lain:

  • Sering berbicara sendiri saat melakukan aktivitas
  • Mudah terganggu dengan adanya bisingan di sekitarnya
  • Sering menggerakkan bibir ketika membaca
  • Lebih senang membaca dengan keras dan mendengarkan sesuatu
  • Dapat menirukan nada maupun irama dengan mudah
  • Memiliki kesulitan dalam menulis namun pandai dalam bercerita
  • Menyukai seni musik dibandingkan dengan seni lainnya
  • Cenderung menjelaskan sesuatu dengan panjang lebar 

3. Gaya belajar kinestetik

Gaya belajar kinestetik merupakan gaya belajar dengan cara bergerak maupun melakukan aktivitas lainnya. Gaya belajar ini lebih mengutamakan indera perasa dan gerakan fisik. Seseorang dengan gaya belajar jenis ini lebih mudah memahami sesuatu ketka sambil bergerak.

Ciri-ciri seseorang dengan jenis gaya belajar kinestetik antara lain:

  • Berbicara dengan suara yang pelan
  • Menyentuh orang lain supaya mendapatkan perhatian dari orang tersebut
  • Mendekat dengan seseorang yang menjadi lawan bicaranya
  • Terbiasa menghafalkan dengan cara berjalan
  • Menunjuk tulisan ketika sedang membaca
  • Cenderung kurang nyaman jika duduk dalam waktu yang lama
  • Menyukai sesuatu yang menyibukkan


Hakikat Pembelajaran
Sumber gambar: beritasatu.com

Hakikat Pembelajaran 

Pembelajaran merupakan proses dimana seseorang memberikan pengetahuan kepada orang lain supaya dapat menguasai dengan baik, mahir, dan benar. Pembelajaran juga dapat berarti suatu proses di mana seseorang membantu orang lain dalam membentuk sikap dan karakter pada diri orang tersebut. 

Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan "pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Dari undang-undang tersebut mengandung makna bahwa ada beberapa unsur penting dalam pembelajaran yaitu adanya peserta didik, adanya pendidik, adanya sumber belajar pada lingkungan belajar.     

Selain mengacu Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, dalam mendefinisikan makna dari pembelajaran juga dapat mengacu pada pendapat para ahli. Berikut beberapa definisi Pembelajaran menurut para ahli : 

1. Oemar Hamalik

Pembelajaran adalah “suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran”. Oemar Hamalik mengemukakan 3 (tiga) rumusan  yaitu: Pembelajaran adalah upaya mengorganisasikan lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik. Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik. Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.

2. Syaiful Sagala

Pembelajaran adalah “proses memberikan ilmu kepada siswa dengan memerhatikan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan”. Dimana pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, yaitu guru yang mengajar dan murid yang belajar.

3. Sudjana

Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak yaitu antara peserta didik “warga belajar” dan pendidik “sumber belajar” yang melakukan kegiatan membelajarkan.

4. Corey

Pembelajaran diartikan sebagai proses dimana lingkungan seseorang dengan sengaja dikelola untuk mengubah tingkah laku serta menghasilkan respon yang lebih baik pada proses belajar.

5. G.A Kimbleg

Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah yang dilakukan oleh guru dan murid. Perubahan pemahaman yang terjadi pada siswa akan bersifat kekal dan relatif bisa dipertahankan jika diimbangi dengan latihan.

Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses pemberian ilmu kepada seseorang yang dilakukan secara terstruktur dan dikelola secara sengaja dengan memperhatikan asas pendidikan.

Pembelajaran memiliki ciri-ciri serta karakteristik tersendiri yang membuatnya berbeda dengan sistem lainnya. Berikut merupakan ciri-ciri pembelajaran:

  • Mampu menumbuhkan motivasi dan perhatian siswa dalam belajar.
  • Dilakukan dengan sadar dan sudah direncanakan secara sistematis dan teratur.
  • Dapat menggunakan alat bantu belajar guna menarik perhatian dan meningkatkan suasana belajar yang lebih menyenangkan.
  • Menyediakan bahan belajar yang lebih menarik dan menantang bagi para siswa.
  • Mampu membuat siswa menerima materi secara maksimal, baik fisik maupun psikologis.

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.